Puasa Asyura:
Sejarah, Peristiwa Penting, dan Dzikir-dzikir
yang Dianjurkan
Pada
sepuluh Muharram umat Islam disunnahkan selain puasa Asyura juga
dzikir-dzikir tertentu yang menunjukkan sikap rendah diri dan permohonan
ampun kepada Allah. Hari silih berganti. Bulan kian berganti. Tahun demi tahun
terlewati. Tak terasa kita telah memasuki bulan Muharram, awal bulan
dalam kalender Hijriah. Maka dari itu timbul pertanyaan-pertanyaan dalam
benak, sudahkah kita meningkatkan semangat kita? Tekad-tekad yang baru itu
sudahkah tertanam dalam jiwa? Atau kita masih butuh menyervis diri kita? Semoga
saja. Yang jelas kita masih perlu untuk introspeksi diri kembali. Pada
bulan Muharram ini—termasuk dalam bulan-bulan yang haram (asyhurul hurum)—Allah
memiliki suatu hari, yang merupakan hari mulia dalam Islam. Hari itu adalah
hari Asyura. Banyak kejadian, hal-hal penting, yang berhubungan dengan bulan
ini. Berikut ulasan hari Asyura:
Definisi
Asyura Ada dua pendapat dalam penamaan Asyura. Pendapat yang pertama adalah
Asyura diambil dari kata Asyirah (kesepuluh) untuk pleonastis (yang
dilebih-lebihkan) dan diagungkan. Sedangkan pendapat yang kedua adalah pendapat
yang paling banyak yaitu, kata Asyura adalah hari kesepuluh dari bulan
Muharram. Sejarah dan Perintah Puasa Asyura Setelah hijrah dari Makkah
ke Madinah, Nabi Muhammad ﷺ mendapati kaum Yahudi
sedang berpuasa pada hari Asyura, maka beliau memerintahkan para sahabat untuk
berpuasa Asyura.
Dari
sahabat Abdullah bin Abbas radliyallahu 'anh beliau berkata: “Tatkala Nabi
Muhammad ﷺ datang ke kota Madinah, beliau mendapati
kaum Yahudi sedang berpuasa di hari Asyura, lantas beliau bersabda kepada
mereka, 'Hari apa yang kalian sedang berpuasa ini?' Mereka menjawab,
'Hari ini adalah hari yang agung. Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya pada
hari ini dan menenggelamkan Fir’aun beserta pasukannya. Maka Musa berpuasa pada
hari ini sebagai rasa syukur dan kami turut berpuasa.’ Maka Rasulullah ﷺ bersabda, 'Maka kami dengan Musa lebih
berhak dan lebih utama daripada kalian.’ Maka Rasulullah ﷺ berpuasa dan memerintahkan berpuasa.” HR Bukhari dan Muslim.
Konon
katanya, kaum Quraisy juga berpuasa pada hari Asyura. Disebutkan dalam
riwayat Imam al-Bukhari dan Muslim bahwa Sayyidah Aisyah radliyallahu 'anha
berkata: “Dulu kaum Quraisy berpuasa Asyura pada masa jahiliah. Kemudian
Rasulullah ﷺ memerintahkan berpuasa Asyura pula, hingga
diwajibkan puasa Ramadhan.
Maka
Rasulullah ﷺ bersabda, 'Barang siapa yang berkehendak
(ingin berpuasa), maka silakan berpuasa. Dan barang siapa yang berkehendak (tak
ingin berpuasa), maka tidak berpuasa.’” Tak hanya puasa Asyura yang
dianjurkan, puasa Tasu’a (hari kesembilan dari bulan Muharam) dan hari
kesebelas pun juga diperintahkan oleh Nabi Muhammad ﷺ
untuk berpuasa juga. Hal ini guna untuk membedakan antara ritual ibadah orang
Muslim dan kaum Yahudi. Diriwayatkan oleh sahabat Abdullah bin Abbas
radliyallahu 'anh beliau berkata: “Nabi Muhammad ﷺ
beliau bersabda, 'Jika aku masih hidup hingga tahun depan, pasti aku akan
berpuasa pada hari kesembilan’” (HR Muslim).
Diriwayatkan
pula oleh Imam Ahmad dari sahabat Ibnu Abbas radliyallahu 'anh, marfu'
(disandarkan kepada Nabi Muhammad ﷺ)
berkata, "Puasalah pada hari Asyura dan bedakanlah diri kalian dengan kaum
Yahudi. Puasalah sehari sebelumnya atau setelahnya." Imam Syafi'i
dalam kitabnya al-Um dan al-Imla' menegaskan bahwa disunahkan berpuasa 3 hari;
puasa Asyura, Tasu'a dan puasa hari kesebelas. Nah, dari sini dapat
disimpulkan bahwa puasa Asyura itu ada 3 tingkatan: Tingkatan yang paling
rendah ialah puasa Asyura saja, kemudian atasnya adalah puasa Asyura dan puasa
Tasu'a, dan yang terakhir, tingkatan yang paling tinggi adalah puasa Asyura,
Tasu'a dan puasa hari kesebelas (bulan Muharram).
Asal Hukum Puasa Asyura
Para
ulama berpendapat bahwa puasa Asyura itu hukumnya wajib sebelum diwajibkannya
puasa Ramadhan pada tahun kedua hijriah. Maka, setelah diwajibkan puasa
Ramadhan, puasa ini menjadi puasa sunah 'muakkad' (sangat dianjurkan). Dan
inilah pendapat kebanyakan ulama. Namun, pendapat yang lain mengatakan
bahwa puasa ini memang sejak dulu hukumnya sunah ’muakkad’, tidak wajib, hingga
diwajibkan puasa Ramadhan, maka hukumnya kembali menjadi sunah biasa. Namun
pendapat ini lemah, seperti yang ditegaskan Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani.
Keutamaan Puasa Asyura Asyura juga termasuk puasa yang sangat dianjurkan oleh
agama islam. Rasulullah ﷺ Bersabda, “Puasa yang
paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulannya Allah, Muharam”
(HR Muslim). Di antara keutamaan puasa ini ialah dapat menghapuskan dosa
setahun yang lalu. Dari sahabat Abu Qatadah, bahwa Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Puasa hari Asyura, aku berharap
kepada Allah agar Ia mengampuni dosa setahun yang lalu” (HR at-Tirmidzi).
Disebutkan
dalam riwayat yang lain pula, bahwa Nabi Muhammad ﷺ
ditanya tentang puasa Asyura, maka beliau menjawab, “(Puasa tersebut) dapat
menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim). Nah, seperti yang
telah diketahui, yang dimaksud dengan penghapusan dosa di sini adalah dosa-dosa
kecil, bukan dosa-dosa besar. Tetapi, apabila tidak memiliki dosa kecil, maka
diharapkan adanya keringanan dari dosa-dosa besar. Jika tidak, maka diangkat
derajatnya. Perbedaan Keutamaan Puasa Asyura dan Puasa Arafah Dari sini
akan timbul pertanyaan, kenapa puasa Asyura hanya dapat mengampuni dosa satu
tahun yang lalu saja? Sedangkan puasa Arafah dapat menghapuskan dosa satu tahun
yang lalu dan satu tahun yang akan datang? Jawabannya: karena puasa
Arafah adalah puasa yang diberikan khusus untuk Nabi Muhammad ﷺ beserta umatnya saja. Sedangkan puasa Asyura adalah puasa yang
juga dilakukan Nabi Musa ‘alaihissalam serta umatnya. Nah, dari sini
kita tahu, bahwa segala sesuatu yang diberikan khusus untuk Nabi Muhammad ﷺ maka itu adalah spesial dan istimewa.
Peristiwa-peristiwa
penting yang terjadi pada hari Asyura Berikut 20 peristiwa penting yang
terjadi pada hari Asyura, 10 Muharram:
1. Diciptakannya
Nabi Adam ‘alaihissalam di surga.
2.
Diterimanya
taubat Nabi Adam ‘alaihissalam
3.
Naik dan
sejajarnya perahu Nabi Nuh ‘alaihissalam dengan bukit Judi setelah banjir
besar, serta turunnya ke muka bumi setelah banjir bandang.
4.
Dikeluarkannya
Nabi Yunus ‘alaihissalam dari perut ikan paus.
5.
Diterimanya
taubat umat Nabi Yunus ‘alaihissalam
6.
Dilahirkannya
Nabi Ibrahim ‘alaihissalam
7.
Selamatnya
Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dari api yang membakarnya oleh Raja Namrud.
8.
Dikeluarkannya
Nabi Yusuf ‘alaihissalam dari sumur setelah diceburkan saudara-saudaranya.
9.
Dipertemukannya
Nabi Yusuf ‘alaihissalam dengan keluarganya kembali.
10.
Disembuhkannya
penglihatan Nabi Ya’qub ‘alaihissalam
11.
Dibukanya
(dihilangkan) ‘madlorot’ yang mendera Nabi Ayyub ‘alaihissalam
12.
Diampuninya
Nabi Daud ‘alaihissalam
13.
Terbelahnya
laut merah untuk Nabi Musa ‘alaihissalam setelah dikejar Fir’aun.
14.
Tenggelamnya
Fir’aun di dasar laut merah saat mengejar Nabi Musa ‘alaihissalam
15.
Dilahirkannya
Nabi Isa ‘alaihissalam
16.
Diangkatnya
Nabi Isa ‘alaihissalam ke langit.
17.
Dibolak-balikannya
tubuh ashabul Kahfi (para pemuda Bani Israil yang bersembunyi di dalam gua).
18.
Diciptakannya
ruh Nabi Muhammad ﷺ
19.
Dikandungnya
Nabi Muhammad ﷺ di rahim Ibunda
Aminah radliyallahu 'anha
20.
Wafatnya
(syahid) cucu Nabi Muhammad ﷺ Sayyiduna Husein
radliyallahu 'anh
Dzikir-dzikir Hari Asyura
Ada banyak dari umat-umat
terdahulu yang diterima taubat mereka pada hari Asyura. Maka dari itu, para
ulama menganjurkan untuk memperbanyak dzikir dan istighfar pada hari Asyura. Di
antaranya seperti yang dianjurkan oleh Imam Al-Ajhuri, beliau mengatakan,
“Barang siapa yang membaca pada hari Asyura:
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيْلِ نِعْمَ
المَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ
(Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami
dan Dia sebaik-baik pelindung dan penolong) Sebanyak 70 kali, niscaya
Allah akan menjaganya dari keburukan tahun tersebut.” Rasulullah ﷺ sendiri yang dosa-dosanya telah diampuni
oleh Allah ﷻ tak kurang dari 70 kali beliau meminta
ampun kepada Allah setiap harinya, seperti yang diriwayatkan Imam al-Bukhari.
Maka, apakah pantas umatnya yang selalu bergelimang dengan dosa ini tidak meminta
ampun kepada Allah setiap harinya? Maka hari Asyura adalah kesempatan emas bagi
umatnya untuk memperbanyak dzikir dan istighfar kepada Allah ﷻ. Sesungguhnya ada banyak faedah bagi orang yang
senantiasa meminta ampun kepada Allah ﷻ
Di antaranya, sebagaimana yang telah disebutkan dalam sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh sahabat Abdullah bin Abbas radliyallahu 'anh Rasulullah ﷺ bersabda, “Barang siapa yang senantiasa
beristighfar (meminta ampun kepada Allah), Allah menjadikan setiap kesusahan
baginya jalan keluar, setiap kegalauan kelapangan, dan dia diberikan rezeki
yang tidak dia sangka-sangka” (HR Abu Dawud).
Berikut
beberapa dzikir yang dianjurkan untuk dibaca pada hari Asyura:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ..... ١٠٠×
اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ..... ١٠٠×
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ..... ١٠٠×
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ
تَغْفِرْ لَنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ..... ١٠٠×
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ
الوَكِيْلُ..... ٤٥٠×
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيْلِ
نِعْمَ المَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ..... ٧٠×
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي
وَتُبْ عَلَيَّ..... ١٠٠٠×
Semoga
kita diberikan taufik oleh Allah untuk berpuasa, berdzikir dan beribadah kepada
Allah di hari Asyura. Aamiin.